Investasi properti yaitu...
investasi yang berhubungan dengan penyewaan, kepemilikan, pembelian, dan penjualan real estate untuk menghasilkan keuntungan. Investasi pembelian properti yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan baik dari hasil sewa, maupun penjualan.
Properti bisa dimiliki dalam investor perorangan, kelompok, ataupun sebuah korporasi. Investasi perorangan lebih baik dalam waktu jangka panjang. Dilihat dari investasi jangka panjang, investasi properti termasuk investasi yang fleksibel. Investasi yang fleksibel ketika kita tau bagaimana caranya agar dapat bertahan hingga jangka waktu panjang.
Cara Investasi properti sangat beragam untuk jangka waktu panjang. Kita dapat memulainya dengan investasi properti sewa. Cara paling umum biasanya membangun properti secara pribadi. Namun, jika hanya milik pribadi keuntungan tidak terlalu terasa. Kita dapat membangun bangunan lain untuk disewakan. Investasi properti sewa dapat menjadi pilihan yang tepat karena adanya pemasukan pasif seperti menyewakan bangunan.
Sewa bangunan saat ini bagi pemilik sangat menguntungkan. Apalagi bangunan yang disewakan memiliki letak yang strategis. Letak strategis dapat memudahkan para pengguna yang menyewa bangunan. Salah satunya menyewa bangunan berletak strategis seperti saat mengekos di perantauan pada tengah kota. Bisnis menyewakan bangunan ini memberikan keuntungan yang stabil.
Era resesi merupakan kondisi dimana perekonomian negara sedang memburuk. Banyak negara saat ini yang mengalami resesi ekonomi. Resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang lama. Resesi bisa terjadi dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Resesi dari bertahun-tahun dapat memicu penurunan keuntungan perusahaan, peningkatan pengangguran, bahkan kebangkrutan ekonomi. Kebangkrutan ekonomi pernah kita lalui pada Tahun 2020.
Resesi pada Tahun 2020 dialami dunia akibat pandemi Covid-19. Covid-19 sangat berdampak buruk pada perekonomian di setiap negara di dunia. Banyak dampak yang dialami seperti menyebabkan berkurangnya lapangan kerja dan banyak pegawai yang dirumahkan sehingga tidak ada aktivitas.
Tanpa aktivitas dan mobilitas manusia, roda perekonomianpun melemah. Melemahnya perekonomian ini membuat para masyarakat menjadi cemas. Kecemasan ini terjadi kembali dengan adanya isu era resesi yang akan terjadi di Tahun 2023.
Isu era resesi Tahun 2023 ini membuat masyarakat risau. Masyarakat takut akan isu resesi Tahun 2023, karena banyak isu yang menguatkan. Isu tersebut disebabkan karena inflasi yang tinggi dan bank sentral di berbagai negara menaikkan suku bunga dengan agresif.
Inflasi dan kenaikan suku bunga tersebut yang menjadi duet maut yang membawa dunia ke resesi. Inflasi membuat daya beli masyarakat menurun, sedangkan suku bunga tinggi membuat dunia usaha terhambat. Maka dari itu, sangat disarankan memulai berbisnis.
Berbisnis dalam era resesi dapat dijadikan penunjang perekonomian. Banyak sekali bisnis yang dapat digunakan seperti menyewakan properti bangunan. Adanya penyewaan properti tersebut memberikan pemasukan bagi para pemilik sebagai investasi. Investasi ini juga sangat bisa diandalkan untuk perekonomian individu. Setiap individu pasti memerlukan pendapatan yang stabil karena dapat digunakan sebagai penompang kebutuhan. Kebutuhan seperti pangan dan sandang inilah yang menuntut individu untuk menghasilkan pendapatan di era resesi tersebut.